? ??????????????Crystal Drops? ????? ?? ???Rating: 4.2 (44 Ratings)??40 Grabs Today. 26210 Total Grabs. ??
????Preview?? | ??Get the Code?? ?? ?????????????????????????????????????Stewie Family Guy? ????? ?? ???Rating: 4.3 (797 Ratings)??40 Grabs Today. 47619 Total Grabs. ??????Preview?? BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Selasa, 28 Juli 2009

Jenis LAN Card

Gigabit LAN Card

gigabit_lan_card

1,000M auto - negotiation LAN card

Supports 32bit PCI bus unit

Complies with the IEEE802.3 10Base - T, IEEE802.3u 100Base - TX,
IEEE802.3ab 1000Base - T standards
Supports CSMA / CD protocol
 1 x 10 / 100 / 1,000Mbps auto - negotiation RJ45 port
Supports 32bit, 33 / 66MHz PCI bus unit
Supports 10 / 100Mbps half / full duplex mode, 1,000Mbps full duplex mode
Supports IEEE802.3x full duplex flow control
Supports sending and receiving of Jumbo frame at 1,000Mbps
Compatible with PCI2.1 and PCI 2.2 standards
Auto - matching MDI / MDIX
1) Self - setting IRQ and I / O port address
2) built - in separate FIFO buffers
LED indicators: 1 x 10M ACT, 1 x 1, 1 x 100M ACT, 000M ACT
Driver: Novell NetWare 4.2, 5. x and 6. x, Microsoft Windows 98/98se, NT, ME, 2000, XP, Linux

RTL8139C PCI

pci_lan_card

3Com 900B - TXM 10MB Fast Lan adapter.
Media: 10BASE-
Connectors: RJ - 45
Bus: 32 - bit PCI
Operating distance (10BASE - ):
1) IEEE compliance: 802.3, 802.3u, 802.2, 802.1p, 802.1Q, 802.1 GMRP
2) Standards compliance: PCI 2.1 / 2.2, PC99, DMI 2.0, WfM 2.0, ACPI 1.0, RWU, PXE
Drivers: NetWare 3. x / 4. x / 5 Server, Requestor for OS / 2, ODI Client, Packet

Driver;VINES; Windows ME, 2000, 9X, NT

10/100M PCI lan network card

10_100m_pci_lan_network_card

Type : Wired

Interface : PCI

Application : Desktop

Transmission Rate : 10/100 Mbps

Place Of Origin : Guangdong China

Brand Name : TEHSKY

Model Number : TS-NC102


Perangkat Card internal dari D-Link ini biasa dipasang di PCI Slot PC yang menghubungkan ke jaringan lokal maupun global melalui media kabel UTP. Mengusung teknologi NIC Fast Ethernet yang dapat mentransfer data sampai dengan kecepatan 100Mpbs (Half Duplex) dan up 200Mpbs (Full Duplex).




Kamis, 23 Juli 2009

Tipe dan spesifikasi Ethernet Card

SPESIFIKASI DAN MERK ETHERNET CARD

D-LINK DFE-528TX

Media

Half/Full-duplex supprted for both 10Base-T and 100Base-TX

Connectors

RJ-45, UTP and STP supported

Bus

32-bit PCI bus master operation, PCI Local Bus 2.1 Specification

Operating distance

not specified

Compliance

IEEE 802.3 10Base-T Standard, IEEE 802.3u 100Base-TX Standard, ANSI/IEEE 802.3 Nway Auto-Negotiation, IEEE 802.3 Ethernet CSMA/CD, IEEE 802.3u Fast Ethernet CSMA/CD.

Drivers

Complete driver support

Power

1.25 watts

D-LINK DFE-580TX

`

Detail Specifications

Connectors

UTP 10/100 Mbps

Bus

32 bit PCI (Bus Master)

TP-Link TF-3200

· 10/100Mbps PCI Adapter

· Supports IEEE 802.3x Full Duplex Flow Control

Rabu, 22 Juli 2009

Kejadian Hari Ini

Memang Hidupku selalu indah dan menarik, kadang pahit.....
Biasalah... Baris dulu...
Yel..Yel..Dulu
Setelah itu saya dan kawan-kawan masuk ke Lab.Jar. Kemudian saya memimpin suatu ritual yang biasa dilakukan sebelum memulai KBM, yaitu BERDOA!!! " dengan lantang aku pimpin dengan berbahsa Inggris." Setelah itu langsung saja guru saya memberikan tugas yaitu men-setup ulang tata letak semua PC yang telah berserakan di meja beserta LANnya. Didalam bekerja kelompok saya selalu mendapatkan masalah yang kadang membuat pusing tujuh keliling!!. Yah.. dengan sabar saya dan teman sekelompok saya menyelesaikan Troble yang sudah terjadi. Tetapi itu tidak mudah, karena kondisi PC yang sudah agak berummur membuat kami merasa lelah. Troble yang sering terjadi adalah PC sering Hank, Monitor mati, dan Gagal meng-creamping kabel UTP. Semua itu kami jalani dengan penuh kesabaran dan usaha yang berkobar dalam jiwa. Hari itu saya mendapat tugas membuat creamping kabel tipe Straight, ya.. memang sedikit kagok karena belum terbiasa. setelah mengcreamping kabel saya dan Rafsan ( tman satu kelompok ) melakukan trobleshooting Pc-03 Yang sedikit bermasalah. Troble yang saya hadapi adalah Icon LAN yang terdapat di menu Network Connection muncul tanda silang dan terkadang hilang sendiri iconnya, padahal saya telah menyambungkannya ke Switch. Saya bingung. Saya telah menggonta-ganti kabel LANnya, tetapi tetap saja tidak bisa. Kemudian Rafsanpun Bertanya kepada Pak Darmawan tentang troble yang sedang kami hadapi, dan beliaupun menjawab " Wah, ini LAN ON-Boardnya Tidak mau mendetek." Sayapun langsung menggantinya dengan LAN offboard, ternyata sama saja tidak ada reaksi bagus. Setelah itu kami tertimpa masalah lagi, PCnya ngehank terus-terusan. Akhirnya Rafsanpun langsung meng-instal ulang PCnya, ternyata CD-nya corrupt. Yah terpaksa ganti cd, setelah itu, ternyata sudah sampai ditengah jalan Pc-nya ngeHank lagi, yah..terpaksa Rafsanpun mengakhirinya dan pelajaran telah usai.. dilnjutkan dengan mengisi diari blog.Rencananya besok saya dan Rafsan akan membetulkan PCnya besok.....

Minggu, 19 Juli 2009

3. Jelas kan Hub, switch, router dan bridge ?

Hub
Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal)
ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Cara kerja Hub pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena
paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
------

Switch
Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switch
dapat secara drastis mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.

Router
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.

Bridge

Sesuai dengan namanya, alat ini dipergunakan untuk menjembatani 2 jaringan. Tetapi berbeda dengan repeater yang hanya berfungsi sebagai jembatan fisik, bridge dapat berfungsi juga sebagai jembatan nalar (logical) seperti pembongkaran dan penyusunan paket, penyelematan, buffering dan lain-lain. Dengan demikian bridge dapat dipakai untuk menghubungkan 2 macam jaringan yang berbeda format paketnya ataupun yang berbeda kecepatan transmisinya. Misal dua kantor menggunakan dua jenis sistem jaringan yang berbeda, yang satu menggunakan sistem ethernet dan yang lainnya menggunakan sistem Arcnet, maka kedua sistem tersebut dapat digabung dengan menggunakan bridge.

Sebutkan jenis pengkabelan pada LAN ?

Pengkabelan LAN

Dalam dunning networking, dikenal beberapa jenis kabel yang sering digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.

pengkabelan-1


Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (diameter lebih kecil). Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”), banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Twisted Pair

Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah modul Rregistered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Hal yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa, kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat. Dan RJ-45 dengan arah menghadap kedepan. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A, 568B atau 258A. Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan, kabel mana harus pergi ke pin yang mana.

pengkabelan-2
Sebenarnya kalau kita mau pasang kabel dengan urutannya terserah kita, tidak ada yang melarang. Cuman tentu akan menyulitkan kita sendiri pada saat terdapat kesalahan pada koneksi atau jika suatu saat jaringan memerlukan perawatan.

EIA/TIA 568A

Seperti terlihat pada gambar, urutan dari pin 1 - 8 adalah,

pengkabelan-3

Standar ini juga sesuai dengan standar Northern Telecom pada ISDN.

EIA/TIA 568B

Seperti terlihat pada gambar, urutan dari pin 1 - 8 adalah,

pengkabelan-4Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda seperti PC ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama seperti PC ke PC atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Untuk pemasangan Kabel Straight yakni pada kedua ujung kabel menggunakan salah satu jenis dari konsensus pemasangan yang ada, bisa 568A saja atau 568B saja. Sedangkan untuk Crossover Cabel yakni jika salah satu ujung menggunakan 568A maka ujung yang lainnya menggunakan 568B.

pengkabelan-5




Pengkabelan LAN
Pengkabelan LAN pada umumnya terdapat 2 jenis tipe pemasangan kabel LAN, Umumnya ada 2 tipe pemasangan kabel UTP yaitu :
TIPE STRAIGHT OVER dan TIPE CROSS OVER
Artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch, Router ke HUB dan PC ke HUB, tipe ini digunakan untuk hubungan 2 komputer atau lebih.
Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu
1 – 1, 2 – 2, 3 – 3, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 6, 7 – 7, 8 – 8.

TIPE CROSS OVER

Pada tipe ini ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang tidak sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke PC, Switch ke Switch, HUB ke HUB dan PC ke Router
Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu
1 – 3, 2 – 6, 3 – 1, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 2, 7 – 7, 8 – 8.

Yang saya jelaskan diatas itu merupakan teknik pengkabelan LAN pada umumnya,
Sedangkan yang akan saya jelaskan berikut ini adalah suatu cara cepat untuk kita membuat pengkabelan, cara yang saya gunakan adalah prinsipnya sama dengan diatas, urutan no kabelnya sama, sedangkan kita bisa merubah susunan warna kabel terserah kita, misalnya kita membuat :

TIPE STRAIGHT OVER
Konfigurasinya:
> Putih Orange
> Orange
> Putih Hijau
> Biru,
> Putih Biru ,
> Hijau
> Putih Coklat,
> Coklat.

Untuk ujung lainnya harus sama dengan yang diatas. Jika anda menggunakan warna lain ya terserah anda harus hapal warnanya, lebih enak untuk mengurutkan sesuai warna terang ke warna gelap.
Setelah anda siapkan warna tersebut bisa langsung dirakit seperti biasanya. Coba anda tester hasilnya akan sama dengan yang pada umumnya.

TIPE CROSS OVER
Kofigurasinya :

> Putih Hijau
> Hijau,
> Putih Orange,
> Biru,
> Putih Biru,
> Orange,
> Putih Coklat,
> Coklat.




Kamis, 16 Juli 2009

1.Jelaskan 7 lapisan OSi dan 4 layer TCP/ip!

7 LAYER OSI
1. Lapisan Fisik
Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data. Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya. Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah:
• Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.
• Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
• Data rate (laju data).
• Sinkronisasi bit.
• Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-multipoint configuration.
• Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
• Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.
2. Lapisan Data-Link
Pengiriman data melintasi jaringan fisik. Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link yang reliabel. Lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan di atasnya.
anggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
• Framing. Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
• Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
• Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
• Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
• Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
3. Lapisan Network
Hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi. Pengalamatan dan pengiriman data. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:
• Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
• Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringan tertentu menuju device lain pada jaringan yang lain.
4. Lapisan Transport
Menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan. Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
• Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-to-destination dari computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
• Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
• Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
• Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
• Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
5. Lapisan Sesi
Hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi. Layanan yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller. Tanggung jawab spesifik:
• Dialog control.
• Sinkronisasi
6. Lapisan Presentasi
Rutin standard mempresentasikan data. Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem. Tanggung jawab spesifik:
• Translasi
• Enkripsi
• Kompresi
7. Lapisan Aplikasi
interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses. Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat lunak/software aplikas



4 layer TCP/ip!

4 LAYER TCP/IP
Apa Itu TCP/IP???


TCP/IP adalah salah satu jenis protokol yg memungkinkan kumpulan

komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network

(jaringan). Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk berhubungan

antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan /

pemeriksaan error saat transmisi data.



Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua

perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg

tersedia pada semua sistem berikut ini :



a. Novel Netware.

b. Mainframe IBM.

c. Sistem digital VMS.

d. Server Microsoft Windows NT

e. Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD

f. Personal komputer DOS.



Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS

akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada.

Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu

organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap

berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi

bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969

dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara

tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :



1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg

dapat ditentukan untuk semua jaringan.

2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah

ada.

4. Mudah dikonfigurasikan.



Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai

penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet

switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network

(dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan

dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini

membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus

oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain.

Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang

punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.



Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan

menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983.

Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas

pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley

Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada

institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari

beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix

dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan

sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan

TCP/IP.
Pendahuluan
Router menggunakan informasi IP address dalam paket header IP untuk
menentukan interface mana yang akan di-switch ke tujuan. Tiap-tiap layer
OSI memiliki fungsi sendiri-sendiri dan tergantung dari layer lainnya. Setiap
layer menerima layanan dari layer di atas dan di bawahnya. Layer application,
presentation dan session pada model OSI sama dengan layer application
pada model TCP/IP, sedangkan akses ke layanan layer transport melalui port.
Modul ini akan menjelaskan konsep dari port dan nomor port di jaringan.
Setelah mengikuti modul ini Anda diharapkan mampu:
- Menggambarkan TCP dan fungsinya
- Menggambarkan sinkronisasi TCP dan flow control
- Menggambarkan operasi UDP
- Mengidentifikasi nomor port yang umum digunakan
- Menggambarkan komunikasi antar host
- Mengidentifikasi port yang digunakan untuk layanan dan klien
- Menggambarkan penomoran port
- Mengerti perbedaan dan hubungan antara MAC address, IP address
dan port number
1. Operasi TCP
1.1 Layer 4 – Transport layer
IP address mengijinkan routing paket antar jaringan. IP menjamin pengiriman
paket data. Layer transport bertanggung jawab untuk menjamin transmisi dan
aliran data dari asal ke tujuan. Hal ini nanti akan berhubungan dengan sliding
window dan sequencing number untuk sinkronisasi aliran data.
Untuk memahami reliability dan flow control, analoginya sama dengan
mahasiswa yang belajar bahasa asing selama satu tahun. Bayangkan kalau
mahasiswa ini pergi ke Negara dimana dia belajar bahasa tersebut.
Mahasiswa harus bertanya ke orang-orang untuk mengulang kata-kata dan
berbicara secara benar (reliability) dan pelan-pelan (sama dengan konsep
flow control).
Layer4: transport layer
1.2 Sinkronisasi dan 3-way handshake
TCP adalah protokol connection-oriented. Komunikasi data antar host terjadi
melalui proses sinkronisasi untuk membentuk virtual connection setiap


session antar host. Proses sinkronisasi ini meyakinkan kedu sisi apakah
sudah siap transmisi data apa belum dan mengijinkan device untuk
menentukan inisial sequence number. Proses ini disebut dengan 3-way
handshake. Untuk membentuk koneksi TCP, klien harus menggunakan
nomor port tertentu dari layanan yang ada di server.
Tahap satu, klien mengirimkan paket sinkronisasi (SYN flag set) untuk
inisialisasi koneksi. Paket dianggap valid kalau niali sequence numbernya
misalnya x. bit SYN menunjukkan permintaan koneksi. Bit SYN panjangnya
satu bit dari segmen header TCP. Dan sequence number panjangnya 32 bit.
Tahap dua, host yang lain menerima paket dan mencatat sequence number x
dari klien dan membalas dengan acknowledgement (ACK flag set). Bit control
ACK menunjukkan bahwa acknowledgement
number berisi nilai
acknowledgement yang valid. ACK flag panjangnya satu bit dan Ack number
32 bit dalam segmen TCP header. Sekali koneksi terbentuk, ACK flag diset
untuk semua segmen. ACK number nilainya menjadi x + 1 artinya host telah
menerima semua byte termasuk x dan menambahkan penerimaan berikutnya
x + 1.
Tahap tiga, klien meresponnya dengan Ack Number y + 1 yang berarti ia
menerima ack sebelumnya dan mengakhiri proses koneksi untuk session ini.
format segmen TCP
Format segmen TCP
1.3 Serangan Denial of Service (DoS)
Serangan DoS didisain untuk mencegah layanan ke host yang mencoba
untuk membentuk koneksi. DoS umutmnya digunakan oleh hacker untuk
mematikan sistem. DoS dikenal dengan nama SYN flooding artinya
membanjiri dan merusak 3-way handshake.



Serangan DoS
Pada DoS, hacker meginisialisasi SYN tapi disisipi dengan alamat IP tujuan,
artinya hacker memberikan permintaan SYN dengan informasi yang salah,
sehingga proses koneksi akan menunggu lama dan akhirnya gagal. Untuk
mengatasi hal ini, admin harus mengurangi koneksi selama peride tertentu
dan menaikkan jumlah antrian koneksi.
1.4 Windowing dan window size
Window size menetukan jumlah data yang dapat dikirim pada satu waktu
sebelum tujuan meresponnya dengan acknowledgment. Setelah host
mengirim angka window size dalam byte, hist harus menerima ack bahwa
data telah doterima sebelum ia dapat mengirim data berikutnya. Sebagai
contoh, jika window size 1, setiap byte harus ack sebelum byte berikutnya
dikirim.
TCP window size = 1
Windowing untuk menentukan ukuran transmisi secara dinamis. Device
melakukan negosiasi window size untuk mengijinkan angka tertentu dalam
byte yang harus dikirim sebelum ack.
amang@eepis-its.edu

TCP window size = 3
1.5 Sequence number dan ack number
Sequence number bertindak sebagai nomor referensi sehingga penerima
akan mengetahui jika ia telah menerima semua data. Dan juga
mengidentifikasi data-data yang hilang ke pengirim supaya ia mengirimnya
lagi.
TCP sequence number dan acak number
Gambar 1.8 Format segmen TCP
1.6 Operasi UDP
Baik TCP maupun UDP sama menggunakan IP protokol layer 3. TCP dan
UDP diguanakan untuk aplikasi yang bermacam-macam. TCP melayani
aplikasi seperti FTP, HTTP, SMTP dan DNS. Sedangkan UDP adalah
protokol layer 4 yang digunakan oleh DNS, TFTP, SNMP dan DHCP.
amang@eepis-its.edu

Format segmen UDP
Nomor port
2. Transport layer port
2.1 Port dan klien
Kapanpun klien terhubung ke layanan suatu server. Port asal dan tujuan pasti
digunakan. Segmen TCP dan UDP berisi field port asal dan tujuan. Port
tujuan, port layanan harus diketahui oleh klien. Secara umum nomor port
secara acak dibangkitkan sendiri oleh klien dengan nomor di atas 1023.
sebagai contoh, klien yang akan konek ke web server menggunakan TCP ke
port tujuan 80 dan port asal 1045. Pada saat paket sampai di server, ia
masuk ke layer transport dan masuk ke layanan HTTP yang beroperasi di
port 80. server HTTP membalas ke klien dengan segmen yang menggunakan
port 80 dan asal ke 1045 sebagai tujuannya.
amang@eepis-its.edu

Format segmen TCP
Format segmen UDP
2.2 Nomor Port
Nomor port diwakili oleh 2 byte dalam header segmen TCP atau UDP. Nilai
16-bit dapat menghasilkan nomor port antara 0 sampai 65535. tiga kategori
nomor port adalah well-known port, registered port dan dynamic atau private
port. Nomor port 1023 ke bawah adalah well-known port, yang digunakan
untuk layanan-layanan umu misalnya FTP, Telnet atau DNS.
Registered port rangenya dari 1024 – 49151. sedangkan port antara 49152 –
65535 untuk dynamic atau private port.
Nomor port
2.3 MAC address, IP address dan port number
Sebagai analogi, pada saat kita membuat surat. Alamat pada surat berisi
nama, jalan, kota dan provinsi. Data-data ini analoginya sama dengan port,
MAC dan IP address untuk jaringan data. Nama di surat sama dengan nomor
port, alamat surat sama dengan MAC address, dan kota serta provinsi sama
dengan IP address. Banyak surat yang ditujukan ke alamat yang sama.
Sebagai contoh ada dua surat yang dialamatkan ke alamat yang sama
katakanlah “John Doe” dan lainnya “Jane Doe”. Hal ini analoginya sama
dengan session banyak tapi nomor portnya lain.
amang@eepis-its.edu


Kesimpulan
- TCP adalah protokol connection-oriented. Dua host yang
berkomunikasi terlebih dulu harus melakukan proses sinkronisasi untuk
membentuk virtual koneksi.
- UDP adalah protokol connectionless, transmisi paket data tidak dijamin
sampai ke tujuan
- Port number digunakan untuk melayani komunikasi yang berbeda
dalam jaringan pada saat yang bersamaan. Port number diperlukan
pada saat host komunikasi dengan server yang menjalankan
bermacam-macam service.